Banner 728x90 pxl

Minggu, 01 Februari 2009

Obat Kadaluarsa

Memperhatikan masa kadaluarsa suatu produk obat penting untuk menghindari dikonsumsinya suatu produk yang sebenarnya sudah tidak layak dikonsumsi. Kemungkinan yang dapat terjadi pada produk obat yang sudah kadaluarsa dimana kadar obat sudah tidak berada dalam rentang yang dipersyaratkan untuk penggunaan antara lain dapat menyebabkan obat tersebut tidak bekerja optimal atau mungkin menjadi toksik. Hal ini akan sangat berbahaya seperti untuk obat-obat jenis antibakteri, anti hipertensi, anti diabet.


Tidak optimalnya kerja obat disebabkan oleh turunnya kadar / potensi obat, dapat memberikan dampak yang sangat luas, seperti dapat mengancam pada keselamatan jiwa, mengacaukan diagnosa penyakit, menimbulkan / meningkatkan kasus resistensi (untuk antibiotik).

Kadaluarsa obat adalah kondisi obat bila konsentrasinya sudah berkurang antara 25-30% dari konsentrasi awalnya.

Tanggal kadaluarsa adalah tanggal yang dipilih oleh pabrik yang memproduksi obat untuk menjamin potensi yang penuh dan keamanan dari obat sebelum tanggal kadaluarsa tersebut. Tanggal kadaluarsa bukannlah tanggal yang ditentukan oleh pemerintah maupun departemen kesehatan dan tanggal ini tidak menunjukkan berapa lama suatu obat layak untuk dikonsumsi. Obat dapat kadaluarsa sebelum tanggal kadaluarsa yang ditetapkan oleh pabrik ataupun masih dapat dikonsumsi meskipun sudah lewat beberapa tahun setelah lewat tanggal kadaluarsanya. Oleh karena itu kita perlu mengetahui tanda-tanda kadaluarsa obat untuk menghindari penggunaan obat yang kadaluarsa.

Tanda-Tanda Kadaluarsa Obat

Tanda-tanda kadaluarsa obat tergantung dari bentuk sediannya. Berikut adalah tanda-tanda kadaluarsa obat berdasarkan masing-masing bentuk sediaan obat:
a. Padat, dapat berupa sediaan tablet, kapsul, pil dan serbuk.
Umumnya mengalami perubahan berupa perubahan warna, bau, rasa dan konsistensinya. Tablet dan kapsul mudah menyerap air dari udara sehingga menjadi meleleh, lengket dan rusak. Kemasan mungkin menjadi menggelembung. Tablet berubah ukuran, ketebalannya dan terdapat bintik-bintik. Masing-masing tablet dalam kemasan ukurannya tidak sama dan tulisan pada tablet dapat memudar. Kapsul berubah ukuran dan panjangnya, mengalami keretakan dan warna kapsul memudar. Obat puyer akan menggumpal jika telah mengalami reaksi kimia.
b. Semisolid, dapat berupa sediaan salep, krim, pasta, dan jeli.
Umumnya mengalami perubahan karena dipengaruhi oleh panas. Salep dan krim berubah konsistensinya dan dapat menjadi terpisah-pisah, bau dan viskositasnya berubah, melembut, kehilangan komponen airnya, tidak homogen lagi, penyebaran ukuran dan bentuk partikel tidak merata serta pH nya berubah.
c. Cair, dapat berupa sediaan eliksir, sirup, emulsi dan suspensi oral.
Umumnya dipengaruhi oleh panas. Perubahannya dalam hal warna, konsistensi, ph, kelarutan, dan viskositas, Bentuk sediaan cair menjadi tidak homogen. Beberapa obat, seperti obat suntik dan tetes mata atau telinga, cepat rusak bila terkena sinar. Terdapat partikel-partikel kecil yang mengambang pada obat cair namun hal ini normal pada suspensi. Bau dan rasa obat berubah menjadi tajam seperti bleach, acid, gasoline, punguent.
d. Gas, contohnya oksigen.
Aerosol mengalami kebocoran, kontaminasi partikelnya, fungsi tabungnya rusak dan beratnya berkurang. Jika diukur dosisnya maka terdapat perbedaan dosis.

Tempat Tempat Yang Mempercepat Kadaluarsa Obat
Dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat terdapat kebiasaan untuk menyimpan obat di tempat-tempat tertentu dari rumah yang sebenarnya dapat mempercepat kadaluarsa obat antara lain:
1. Kamar mandi
Kamar mandi merupakan tempat yang lembab dan temperaturnya tidak stabil. Keadaan ini akan merusak stabilitas obat dan mempercepat kadaluarsanya.
2. Dapur
Temperatur di dapur menjadi terlalu panas karena memasak. Kelembabannya pun meningkat karena mencuci piring dan air panas.

Penyimpanan Obat Yang Baik
Tempat terbaik untuk menyimpan obat-obatan adalah di area dengan temperatur yang konstan terhindar dari panas, sinar matahari dan kelembaban.

BEBERAPA OBAT YANG PENTING DIKETAHUI KADALUARSANYA
Beberapa obat-obatan memerlukan perhatian khusus dalam hal penyimpanannya agar obat tersebut tahan lama dan jika telah kadaluarsa maka obat tersebut akan menurun efeknya dan menimbulkan efek yang berbahaya bagi yang mengkonsumsinya. Beberapa mungkin tidak mempunyai efek sama sekali. Berikut adalah contoh obat-obat yang perlu diketahui kadaluarsanya:
1. Nitroprussid
Sodium nitroprusside adalah campuran kimiawi dengan rumus Na2[Fe(Cn)5No]•2H2O. Garam bertindak sebagai suatu sumber dari nitric oxide. Merupakan vasodilator pheripheral yang mempengaruhi arteriol dan venul. Sodium nitroprusside sering diberikan secara intravena untuk pasien hipertensi darurat. Nitroprussid merupakan obat yang fotosensitif sehingga dalam penyimpanannya di botol infus harus dibalut dengan alumunium foil. Alumunium foil biasa digunakan untuk membungkus atau melapisi makanan, minuman dan obat-obatan sehingga terlindungi dari cahaya karena dapat memecah lemak, bau, kelembaban dan bakteri. Alumunium foil memiliki satu sisi yang sangat memantulkan cahaya dan sisi lainnya menahan panas sehingga suhunya stabil.
2. Nitroglyserin
Nitroglyserin juga dikenal sebagai trinitrogliserin dan glyceryl trinitrate adalah sebuah senyawa kimia, cairan peledak yang berat, tak berwarna, beracun, berminyak dan diperoleh dari menitratkan glycerol. Senyawa ini digunakan dalam pembuatan peledak, terutama dinamit dan digunakan dalam industri konstruksi dan penghancuran. Dia juga digunakan dalam medis sebagai vasodilator untuk merawat kondisi jantung. Dalam bentuk murni dia berwarna transparan dan mennjadi berwarna kuning ketika dia berada pada pH yang asam.
3. Hidrogen Peroksida (H2O2)
Hidrogen Peroksida adalah suatu cairan biru sangat pucat yang tampak tidak berwarna, encer tapi lebih pekat dibanding air. Senyawa ini merupakan suatu asam lemah dan kuat mengoksidasi. Hidrogen peroksida telah digunakan sebagai suatu pencegah infeksi dan anti-bacterial selama bertahun-tahun. H2O2 dalam konsentrasi rendah 2,5% tersedia di pasaran untuk penggunaan medis. H202 harus disimpan dalam wadah coklat gelap yang terbuat dari suatu material yang tidak mengkatalisis reaksi kimia. Biasanya wadah yang digunakan untuk menyimpan H2O2 berupa stainless steel, plastik, kaca dan beberapa aluminium alloy compatible. Peroksida adalah oksidator kuat maka harus dihindarkan penyimpanannya dari segala sumber bahan bakar dan kontaminasi katalisis. Risiko kebakaran terjadi jika uap peroksida bereaksi dengan hidrokarbon seperti alkohol untuk membentuk bahan ledak kontak. Sebab oksigen dibentuk sepanjang pembusukan yang alami dari peroksida, menghasilkan peningkatan tekanan dalam wadah (misal dari kaca) sehingga meledak dan hancur jika suhu penyimpanannya di atas 70 C.
4. Antibiotik
Antibiotik merupakan obat yang dapat menginhibisi pertumbuhan atau bahkan membunuh bakteri, jamur dan protozoa. Mengkonsumsi antibiotik yang telah kadaluarsa dapat menimbulkan resistensi, membunuh bakteri yang justru diperlukan tubuh, dan bisa terjadi gangguan sistem biokimia dalam tubuh. Efek lainya, bisa mengganggu sistem ekskresi tubuh yaitu gangguan terhadap fungsi ginjal, mengingat bahan aktif utama senyawa antibiotik tertentu bersifat nefrotoksik atau racun bagi fungsi sistem ginjal. Tetracycline merupakan antibiotik spektrum luas yang dapat menyebabkan kerusakan pada tubulus renal atau gangguan kulit apabila dikonsumsi setelah tanggal kadaluarsa. Antibiotik harus disimpan pada suhu kamar dan jangan terkena sinar matahari. Harus diketahui syarat suatu antibiotik adalah harus efektif pada konsentrasi rendah, dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh satu atau lebih jenis mikroorganisme, tidak boleh memiliki efek samping bersifat toksik yang signifikan, efektif melawan patogen, dapat disimpan dalam jangka waktu lama tanpa kehilangan aktivitasnya, dapat dieliminasi dari tubuh secara sempurna setelah pemberian dihentikan serta bersifat sangat stabil agar dapat diisolasi dan diproses dalam dosis yang sesuai, sehingga segera dapat diserap tubuh.
5. Hormon
Insulin digunakan dalam pengobatan beberapa jenis diabetes mellitus. Pasien dengan diabetes mellitus tipe 1 bergantung pada insulin eksogen (disuntikkan ke bawah kulit/subkutan) untuk keselamatannya karena kekurangan absolut hormon tersebut. Pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 memiliki tingkat produksi insulin rendah atau kebal insulin dan kadang kala membutuhkan pengaturan insulin bila pengobatan lain tidak cukup untuk mengatur kadar glukosa darah.
6. Enzim
Ranpirnase disebut juga onconase merupakan enzim ribonuklease yaitu bekerja memecah RNA, ditemukan di Rana pipiens oocytes. Dalam klinis dikenal sebagai obat kemoterapi baru yang menjanjikan untuk kanker (mesothelioma). Obat enzim umumnya dipengaruhi suhu penyimpanan. Perubahan enzim karena pengaruh suhu disebut thermolabile.
7. Vaksin
Mumps Vaksin merupakan vaksin untuk mumps virus. Untuk menjaga kondisinya tetap baik vaksin ini biasa sisimpan di refrigerator. Mumps vaksin memiliki half life yang panjang yaitu 65 hari apabila disimpan pada suhu 23 C. Vaksin Campak yang telah dilarutkan hanya dapat digunakan pada hari itu juga (maksimum untuk 8 jam) dan itupun berlaku hanya jika vaksin selama waktu tersebut disimpan pada suhu 2°-8°C serta terlindung dari sinar matahari. Pelarut harus disimpan pada suhu sejuk sebelum digunakan.
8. Aspirin dan Asetosal
Minum aspirin atau asetosal yg sudah teroksidasi dapat menyebabkan iritasi lambung sehingga terjadi perdarahan.
9. Antalgin
Antalgin yang kadaluarsa dapat menyebabkan kelainan pada darah merah atau mengkonsumsi.
10. Parasetamol
Parasetamol yang dikonsumsi terus menerus dan sudah lewat masa kadaluarsanya dapat menyebabkan gejala kerusakan hati.
11. Symmetrel (amantadine) dan Flumadine (rimantidine)
Obat anti-viral yang digunakan untuk mencegah dan mengobati influenza, dengan suhu dan penyimpanan yang baik masih bagus setelah 25 tahun. Obat-obatan dalam bentuk cair kurang stabil dibandingkan tablet, bubuk maupun kapsul.
12. Obat kontrasepsi
Obat kontrasepsi yang telah kadaluarsa tidak dapat mencegah terjadinya kehamilan. Pil KB harus disimpan pada tempat yang kering dan jauh dari sinar matahari. Masa kadaluarsanya adalah 5 tahun. Suntik KB disimpan pada suhu 15-30 C posisi tegak lurus menghadap ke atas dan jauhkan dari sinar matahari langsung.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Categories

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger