Banner 728x90 pxl

Rabu, 19 Januari 2011

Kuinin

nama dagang

- Quinine Sulfat - Quinol - Quintasa - Quinine-Odan

dosis


Dosis Oral:
Anak-anak:
  • Terapi malaria resisten klorokuin : 25-30 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 8 jam, selama 3-7 hari dengan kombinasi tetrasiklin.
  • Babesiosis : 25 mg/kg/hari dalam dosis terbagi setiap 8 jam selama 7 hari.
Dewasa:
  • Terapi malaria resisten klorokuin pada 650 mg setiap 8 jam selama 3-7 hari , digunakan bersama tetrasiklin.
  • Terapi penekanan malaria : 325 mg dua kali sehari dan dilanjutkan selama 6 minggu setelah terserang malaria.
  • Babesiosis : 650 mg setiap 6-8 jam selama 7 hari. Kram pada kaki : 200-300 mg sebelum tidur.
Penyesuaian dosis pada pasien gagal ginjal:
  • Clcr 10-50 ml/menit obat diberikan setiap 8-12 jam sebesar 75% dosis normal.
  • Clcr < 10 ml/menit ; pemberiannya setiap 24 jam sebesar 30 atau 50% dosis normal.
  • Pasien yang menjalani dialisis; dosis tetap.
  • Pasien yang menjalani dialisis peritonial; dosis untuk CLcr < 10ml/menit.
  • Continuous arteriovebous atau vena venous hemodaifiltration pada dosis untuk Clcr 10-50 ml/menit


indikasi

Digunakan bersama anti malaria yang lain pada terapi malaria karena Plasmodium falciparum yang resisten terhadap klorokuin. Terapi infeksi Babesia microti yang digunakan bersama clindamisin. Masih dalam penelitian : terapi kekambuhan kram kaki nokturnal


kontraindikasi

Hipersensitif terhadap kuinin atau komponen lain dalam sediaan, Tinnitus, Optic neuritis. G6PD defisiensi, riwayat black water fever, trombositopenia, kehamilan


efek samping

Frekuensi munculnya tidak tentu :
  • CNS : Sakit kepala berat
  • GI : Mual, muntah, diare.
  • Okular : Pandangan kabur.
  • Otic : Tinnitus atau tuli.
  • Miscellaneous : Sinkonisme.
Terjadi < 1% : Angina, diplopia, nyeri epigastrik, demam, rasa panas pada kulit, hemolisis pada defesiansi G6DP, hepatitis, reaksi hipersensitif, hipoglikemi, gangguan pendengaran, rabun senja, optik atrophy, pruritus, rash, trombositopenia


interaksi

Dengan Obat Lain :
  • Sitokrom P450 : menghambat CYP1A2, 2C19, 3A4. Beta-bloker menaikkan resiko bradikardi. Warfarin : efek warfarin berubah dengan adanya kuinin. Relaksan otot : meningkatkan potensiasi nondepolarisasi dan polarisasi.
  • Digoksin : efek digoksin meningkat. Verapamil, amiodaron, agen pengalkali dan simetidin : meningkatkan konsentrasi quinin dalam serum. Fenitoin, fenobarbital, ripampisin : menurunkan konsentrasi quinin dalam serum.
  • Herbal/ nutrisi (akar St John’s Wort) : menurunkan level kuinin.
Dengan Makanan : -


mekanisme kerja

Menekan pengambilan oksigen dan metabolisme karbohidrat, membentuk khelat dengan DNA, mengganggu duplikasi dantranskripsi parasit, berfek terhadap distribusi kalsium dalam jaringan otot dan menurunkan eksitabilitas pada akhir syaraf motorik, efek terhadap kardiovaskular mirip dengan kuinidin


bentuk sediaan

Kapsul (Quinin Sulfat) 200 mg, 325 mg. Tablet (Quinin Sulfat) 260 mg

parameter monitoring

CBC termasuk perhitungan platelet, test fungsi hati, kadar gula darah, test penglihatan


stabilitas penyimpanan

Simpan pada tempat yang tidak terkena sinar langsung


informasi pasien

Hindari penggunaan bersama antasida yang mengandung aluminum, Obat langsung ditelan seluruhnya untuk menghindari rasa pahit. Obat dapat menyebabkan rabun senja, rash, demam, pendarahan (jarang), gangguan penglihatan atau syncope. Segera cari pertolongan kegawatdaruratan jika terjadi palpitasi. Sebelum menggunakan obat; perhatikan kondisi yang mempengaruhi penggunaan, khususnya hipersensitifitas terhadap kuinin, kehamilan (kuinin diketahui bersifat teratogenik, juga mengakibatkan kematian janin dan aborsi pada wanita hamil),menyusui(kuinin didistribusikan kedalam air susu),obat lain (khususnya meflokuin), masalah kesehatan lain (khususnya riwayat demam blackwater,hipoglikemia,miastenia gravis dan riwayat trombositopeni purpura. Kesesuaian penggunaan obat; Penting untuk tidak menggunakan obat melebihi jumlah yang dianjurkan. Menggunakan obat dengan atau setelah makan untuk mengurangi kemungkinan iritasi gastrointestinal, pemahaman kepatuhan terhadap terapi malaria.  obat maka diminum sesegera mungkin, jangan diminum bila telah mendekati pemberian dosis selanjutnya, jangan menggandakan dosis. Kesesuaian penyimpanan obat. Perhatian selama menggunakan obat ini; Hati-hati bila terjadi pandangan kabur atau perubahan dalam melihat warna.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Categories

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger