Banner 728x90 pxl

Minggu, 23 Januari 2011

Otitis Media

(Antibiotik News) Otitis media adalah penyakit inflamasi/peradangan pada telinga tengah, oleh karena sebab apapun. Penyebab yang tersering adalah infeksi saluran pernapasan atas; terutama yang disebabkan oleh virus. Oleh orang awam otitis media dikenal dengan sebutan congekan.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), otitis media terdiri atas dua jenis; yaitu otitis media akut dan otitis media dengan efusi. Otitis media akut adalah otitis media yang baru saja terjadi, sedangkan otitis media dengan efusi adalah otitis media yang sudah disertai pengeluaran cairan dari telinga.
Otitis media sangat umum ditemukan di seluruh dunia; terutama di negara berkembang dan negara miskin. Bahkan penyakit ini pun berkaitan dengan kematian anak, khususnya akibat komplikasi ke otak. Kejadian terbanyak ditemukan pada umur 6-18 bulan dan 4-5 tahun; biasanya kambuhan.

Umumnya otitis media timbul sebagai penyulit infeksi saluran pernapasan atas yang disebabkan oleh virus. Di sini terjadi pengeluaran lendir dan peradangan permukaan saluran napas yang akan menimbulkan sumbatan pada tuba eustachius. Tuba eustachius adalah saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan rongga saluran napas. Apabila sumbatan sudah cukup berat, timbul tekanan negatif di telinga tengah; sehingga cairan akan terserap ke dalam rongga telinga tengah. Cairan yang berlebihan dapat menaikkan tekanan di telinga tengah dan menekan membran timpani (gendang telinga); sehingga ada kemungkinan gendang telinga akan pecah. Kelembaban telinga tengah yang berlebihan dapat mempermudah perkembangan bakteri.

Otitis media lebih sering ditemukan pada anak-anak, karena mereka sering mengalami infeksi saluran pernapasan atas akibat sistem kekebalan tubuh yang masih berkembang. Di samping itu tuba eustachius anak lebih mendatar dan pendek daripada orang dewasa sehingga masalah di tuba eustachius dengan cepat menimbulkan gejala otitis media.

Apa saja gejala-gejala otitis media? Anak umumnya mengeluhkan telinganya sakit saat ditarik atau disentuh, terutama saat berbaring/tidur. Pada bayi biasanya mereka menjadi rewel. Gejala lain yang khas yaitu keluarnya cairan dari liang telinga, diikuti sakit kepala dan gejala-gejala infeksi saluran napas seperti batuk, pilek, dan hidung tersumbat. Demam dapat pula ditemukan meskipun umumnya tidak terlalu tinggi. Anak pun dapat mengalami mual, muntah, dan diare. Otitis media lanjut dapat mengakibatkan penurunan daya pendengaran, tinitus atau sensasi berdengung di telinga, vertigo atau pusing berputar, dan nyeri tarik telinga menjadi hilang timbul.

Pengobatan yang diperlukan pada kasus otitis media antara lain berupa obat terhadap gejala (terapi simtomatik) dan obat terhadap penyebab (terapi kausal atau antibiotik). Terapi gejala antara lain dengan memberikan obat untuk menurunkan panas atau mengurangi rasa nyeri. Untuk bayi berumur kurang dari 6 bulan, harus diberikan terapi antibiotik begitu ditemukan gejala-gejala di atas. Sedangkan untuk anak yang lebih besar, antibiotik adalah pengobatan wajib jika dokter sudah menegakkan diagnosis otitis media secara pasti. Namun jika belum, antibiotik baru diberikan jika gejala penyakitnya berat. Jika gejala tidak tampak membaik dalam 48-72 jam, mungkin ada penyakit lain yang menyertai dan penderita dianjurkan untuk berobat ke pusat layanan kesehatan.

Bagaimana mencegahnya? Ada beberapa kebiasaan yang dapat ditempuh untuk setidaknya mengurangi risiko bahaya penyulit otitis media. Hindarkanlah si kecil dari asap rokok. Jaga daya tahan tubuhnya dengan memberikan makanan bergizi dan biarkan ia beraktivitas seperti teman-temannya. Hindari pula kebiasaan memberikan susu botol kepada si kecil dalam posisi telentang.


Kepustakaan
Natal BL, Chao JH. Otitis Media. eMedicine Specialties > Emergency Medicine > Ear Nose and Throat. Available from URL: emedicine.medscape.com/viewarticle/764006-print.htm (last updated 2010 February 26).
Waseem M, Aslam M. Otitis Media. eMedicine Specialties > Pediatrics: Surgery > Otolaryngology. Available from URL: emedicine.medscape.com/viewarticle/994656-print.htm (last updated 2010 February 26).

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Categories

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger